Ikan Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Selain itu hiu juga termasuk kedalam Vertebrata kelas Chondrichthyes.

Struktur saluran pencernaan pada hiu telah mengalami beberapa perubahan atau evolusi yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk jenis makanan yang dimakan, tingkat aktivitas dan metabolisme, dan ukuran hewan. Mulut dan rongga mulut hiu telah berkembang sesuai dengan jenis makanan yang hiu makan. Hiu akan memangsa hewan yang besar untuk langsung ditelan utuh atau hanya dihisap. Mekanisme menghancurkan mangsa berbeda dari gigitan penangkapan dan hisap. Mekanisme penghancuran dilakukan dengan mengubah aktivitas otot adduktor rahang dan memodifikasi rahang kinematika dengan penambahan kedua rahang-penutupan fase. Rahang dan gigi merebut mangsanya, dan robek menjadi potongan yang dapat dicerna. Beberapa proses pencernaan pada hiu diawali dengan menangkap atau akuisisi mangsa kemudian manipulasi atau reposisi mangsa dalam rahang selanjutnya pemrosesan atau mengurangi integritas mangsa, transportasi atau gerakan mangsa dari rahang mulut ke kerongkongan, dan menelan atau pergerakan mangsa melalui kerongkongan (Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009)
Setelah penangkapan mangsa, beberapa manipulasi atau pengolahan dilakukan pada mangsa untuk reposisi dan penghancuran sebelum ditelan. Pencernaan dimulai dengan peristiwa penghancuran yang terjadi ketika rahang dibuka dan ditutup kembali ke mangsa, seperti dalam menghancurkan mangsa yang keras. Setelah itu  kepala hiu akan membungkuk ke bawah dengan sudut yang besar dan mengeluarkan cephalofoil yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa dan penggilingan mangsa dilakukan oleh gigi hiu (Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009)

Morfologi dari rahang atas otot protrusor pada hiu sangat menguntungkan dalam proses penghancuran. Hiu memiliki gigi homodont karena setiap gigi mirip dalam hal struktur maupun fungsinya.  Mulut dan gigi adalah Organ bagian depan dari saluran pencernaan, berfungsi untuk mengambil makanan yang biasanya ditelan bulat-bulat tanpa ada perubahan. Lendir yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga mulut akan bercampur dengan makanan, memperlancar proses penelanan makanan yang dibantu oleh kontraksi otot dinding mulut. Gigi hiu sendiri telah berkembang dari gigi bulat mulus ke gigi tajam bergerigi seperti segitiga. Karena gigi ini melekat hanya pada jaringan ikat dari rahang, maka terjadi pertumbuhan sistem penggantian kontinyu untuk gigi  (Bright,Michael .2013)

Dalam proses penghancuran terjadi aktivitas motorik rahang otot adduktor seperti penangkapan dan peristiwa transportasi selama aktivitas motorik (menggigit) berhenti pada saat penutupan rahang. kebanyakan hiu memanfaatkan karakteristik gigi molariformnya yaitu sebuah protrusor rahang yang dimodifikasi oleh otot yang akan mengubah aktivitas rahang adduktor dan rahang kinematika. modifikasi pada gigi ini akan menghasilkan perilaku menghancurkan beragam dalam elasmobranchs. Crushing dan gigi grinding digunakan hiu untuk memakan mangsa keras, seperti krustasea dan moluska. Hiu  menghancurkan mangsanya menggunakan gigi yang memiliki katup rendah atau molariform.  Selain itu Rahang hiu juga disesuaikan dengan mangsa yang dapat ia makan. Hiu memiliki tengkorak kinetik dimana gerakan yang cukup dimungkinkan antara rahang dan bagian lain dari tengkorak. Lidah hiu telah berkembang dari lidah lamprey, yang memiliki gigi untuk terus memangsa, dengan lidah otot. otot lidah ikan hiu dapat digunakan untuk memanipulasi mangsanya (Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009)

Pencernaan fisik sedikit terjadi di dalam mulut karena kebanyakan hiu menelan seluruh makanan mereka atau potongan yang sangat besar. Makanan turun ke esofagus pendek dan lebar. Pencernaan pada hiu berbeda dengan pencernaan pada manusia dalam mulut, pada manusia pencernaan fisik banyak terjadi di mulut dengan mengunyah makanan sedangkan pada hiu makanan dapat langsung ditelan bulat bulat tanpa harus dikunyah terlebih dahulu. Setelah makanan dicerna dimulut maka selanjutnya makanan akan melewati pharinx, pharynx adalah ruang besar yang berhubungan dengan pencernaan dan pernapasan. Dan menghubungkan antara rongga mulut dan kerongkongan.  Organ ini biasa disebut pangkal tenggerokan. Kerongkongan adalah tabung pendek yang menghubungkan pharinx ke perut. pharink mempunyai celah insang dan spirakel. Insang terletak tepat di belakang rongga mulut, di dalam pharynx. Ikan hiu mempunyai tapis insang yang berukuran besar dan jumlahnya sedikit hal ini berhubungan dengan mangsa yang dimakannya cukup besar . Transportasi mangsa dari rahang ke kerongkongan adalah dengan dihisap. Mangsa bergerak dari rongga bukal menuju daerah faring lebih cepat dari gerakan maju dari hiu yang berenang. Selama transportasi, hiu tidak bergerak maju dengan cepat (Rata-rata jarak 0,102 cm) tapi mangsa yang akanbergerak mundur dengan  jarak yang lebih besar (rata-rata jarak 1,74 cm). Mangsa diangkut melalui kerongkongan ke perut oleh mekanisme penelanan (Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009)

            Setelah itu makanan masuk ke esophagus. Esofagus adalah saluran pencernaan setelah pharynx yang terletak pada bagian dorsal dari Pharinx, sedangkan bagian ventral Pharinx adalah saluran pernapasan atau trakea. Namun, pada kerongkongan hiu  terdapat segmen yang menghubungkan antara pharynx dan perut. perut hiu berevolusi sebagai vertebrata yang lebih besar. Perut itu sendiri pada hiu berfungsi sebagai ruang untuk penyimpanan makanan. Perut adalah area yang luas untuk penyimpanan dan memungkinkan terjadinya metabolisme terjadi sangat lambat, hal ini menyebabkan hiu tidak harus makan dalam  jangka waktu yang lama (G. Meyer,Carl and Holland ,2012)

Hiu memiliki perut berbentuk U yang menghasilkan asam lambung dan enzim untuk menghancurkan sebagian besar dari apa yang dimakan. Isi perut yang tidak bisa dicerna, seperti tulang yang sangat besar akan dimuntahkan atau dikeluarkan kembali. Kebanyakan hiu dan ikan predator besar awalnya menelan mangsanya langsung secara keseluruhan, atau dalam potongan besar, bersama dengan air laut. Dalam perut makanan ini secara kimia dan mekanis diolah menjadi semiliquid chyme (bubur buram yang terdiri dari sebagian dicerna makanan) (Iosilevskil, Gill et all, 2012)

Ikan primitif seperti hiu memiliki usus hampir lurus. Hiu mempunyai katup spiral hasil dari evolusi untuk peningkatan aktivitas dan metabolismenya. Peningkatan luas permukaan usus dapat meningkatkan waktu ketika makanan melalui usus hal ini menyebabkan terjadi peningkatkan jumlah sari makanan yang bisa diserap. Sedangkan Katup spiral memungkinkan makanan harus benar-benar diserap dan dicerna. yang mereka makan pada siang hari berada pada  interval 1 sampai 3  Makanan  (0,8-7,5% dari massa tubuh) terdiri dari beratnya 0,4-3,8 kg (G. Meyer,Carl and Holland ,2012)

Pada ikan hiu ususnya pendek,  karena makanan berdaging dapat dicerna dengan lebih mudah selain itu untuk memperluas permukaan absorpsi di dalam ususnya hiu mempunyai serangkaian klep spiral yang disebut tyflosol. Usus memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang penyerapan dan memperpanjang proses digesti (Bright,Michael .2013)


Usus hiu pendek namun memiliki luas permukaan besar karena infolding dari permukaan bagian dalam, ada pula yang diatur dalam lipatan, dan beberapa dalam pola spiral. Saluran pencernaan terakhir mengarah ke rektum dan kloaka. Kloaka adalah pembukaan umum untuk kencing, pencernaan, dan sistem reproduksi. Ujung distal usus berakhir dengan rektum dan kemudian anus. kelenjar pembuangan konsentrasi tinggi garam ke dalam rektum (Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009)

Daftar Pustaka
Bright,Michael ,2013. The Natural History Of Shark. Natural History Museum : England
Campbell, 2007. Edisi kelima : Jilid Dua. Erlangga : Jakarta

G. Meyer,Carl and Holland ,2012. Autonomous measurement of ingestion and digestion processes in free-swimming sharks. Hawaii Institute of Marine Biology : University of Hawaii

Iosilevskil, Gill et all, 2012. Energetics of the yo-yo dives of predatory sharks. Faculty of erospace Engineering : Israel

Wilga,Cheryl d.  and philip j. Motta, 2009. Durophagy in sharks: feeding mechanics of the hammerhead Sphyrna tiburo. Museum of Comparative Zoology : Harvard University

date Selasa, 10 Maret 2015

0 komentar to “Sistem Digesti Ikan Hiu”

Leave a Reply: